KISAH KELAHIRAN “ALMASYHUR DISTRO” YANG KE-3

Toko kami yang sebenernya ke-4 (1 di Bekasi, namanya RADISSA DISTRO, 3 di kampung namanya ALMASYHUR DISTRO, 1 di Banjarnegara,2 di Wonosobo) itu menyimpan kisah mendebarkan yang tidak akan kami lupakan.

Kisah mendebarkan ini muncul tiada lain dari Intuisi saya sesaat setelah membaca SMS dari Bankir Baitulmal yang menjadi salah satu investor di awal bisnis saya.

”Mas, toko anda yang kami biayai di Banjarnegara hasilnya bener2 diluar prediksi kami, saran saya bukalah satu lagi di Wonosobo tapi letaknya yang ditengah kota” begitu bunyi SMS-nya yang terusterang tidak aku tanggapin serius karena saya tahu salah satu pertimbangan yang membuat saya hanya membuka toko di Garasi rumah di kampung yang jaraknya 8km dari kota Wonosobo adalah karena semata-mata murah meriah dan hanya kami jadikan kampus untuk belajar.

Namun dalam perkembangannya saya dapatkan situasi yang membuat saya cukup Fuanas, terutama setelah iklan2 saya di radio di jiplak habis dan banyak toko2 yang memulai menjual barang2 tiruan namun dengan promosi bahwa barang itu yang biasa dikenakan oleh ikon kami, Mbak Astri Ivo.

Saya merasa bener2 tertantang meski terus terang waktu itu kami tidak ada uang cash karena setiap dapat hasil maka selalu kami putar kembali untuk berbelanja, dan kas kami hampir selalu kosong.

Namun setelah saya mengatakan kepada team saya di kampung bahwa kita HARUS-HARUS-HARUS dapat tempat dan dalam satu minggu harus sudah bisa start transaksi. Singkat kata meskipun awalnya beberapa team saya dan saudara2 saya juga keberatan karena saya dipandang terlalu gegabah, namun saya tetap akan maju, dan soal dananya saya serahkan ke ketua team senior di kampung, adik saya sendiri namanya HADI SANCOYO, atau biasa kami panggil Yoyok.

Yoyok inilah yang berusaha amat keras mewujudkan impian itu meski dia saya lihat pesimis dan demi hanya ingin memuaskan rasa penasaran dari kakaknya. (Oya untuk adik tercinta ini saya juga ada cerita menarik, karena rujukan2 dari email2 para TDAers yang aku copy ke komputernya, dan juga dari buku2 rujukan P.Roni yang senantiasa aku beli dobel, buat saya dan buat dia, alhamdulillah hasilnya luar biasa, yakni dia saat ini sedang di godok untuk menjadi manajer di bank Danamon di kampung meskipun dia baru bekerja belum genap 2 tahun).

Pandangan2nya yang hampir 80% sudah sama dengan saya membuatnya semangat mencari toko dan akhirnya ditemukanlah toko yang disewakan 25juta setahun, caranya mendapatkan toko itu Wallahu a’lam mungkin dia door to door asal ada toko tutup dia gedor pintunya atau dia cari info siapa pemilknya dan didatangi kerumahnya dan ditanyakan kenapa tokonya tutup apa mau disewakan..? Nekad ya...

Namun usahanya membuahkan hasil. Awalnya dia mungkin sangat yakin kalo saya nggak akan setuju dengan sewa sebesar itu, karena sewa toko di seputar bekasi saja paling banter 2 juta sebulan.
Diluar dugaaanya, saya berani dan berkata ”Oke saya berani, kalo emang harga itu nggak bisa kurang lagi”
”Terus Bayarnya..?” katanya barangkali sambil tersenyum kecut karena dia tahu kakaknya bener2 kehabisan uang sekarang.
”Terserah kamu deh cara nyarinya...(nah luh..) kamu bisa setahun manajer masak cari uang segitu nggak bisa..?” dia mungkin garuk kepala....apes dah...pikirnya karena setahu saya namanya karyawan bank itu malah pihak yang paling kesulitan kalo harus cari uang palagi pinjaman dari bank tempatnya bekerja.

Namun karena semua sudah kehendak Allah tiba2 ada pertolongan datang, salah satu reseller kami yang tinggal di seputar kota ada yang mau invest..! dan tentu saja kesempatan itu dikejar oleh Yoyok adik saya, singkat cerita akhirnya ada suntikan dana 13 juta dari sang reseller dan atas pertolongan Allah tidak sampai seminggu kami bisa melunasi yang 12 jutanya dari omset toko kami sebelumnya dan untuk belaanja dekorasi dan dekorator sekitar 5 juta jadi total 30an juta kami investasikan untuk toko baru ini, dan proses ini hanya memakan waktu 11 hari, dari target semual 7 hari..Alhamdulillah.

Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena setelah ada toko ke-4 ini (yang ukurannya cukup gede 2x lipat yang sebelumnya) barang2 dagangan ditempat kami menjadi kosong, karena hasil omset tidak dipakai buat belanja tapi buat invest.

”Toko2 kita menjadi melompong ” Kata adik dengan nada putus asa...
”Gak apa2 kita sekarang sudah punya 4 Kampus, dan meski barang kita hanya sedikit kalo semua bisa berputar maka entar juga lumayan, tinggal bagaimana menatanya agar kelihatan Fenuh” kata saya yang dalam hati terus terang juga khawatir.

Dan kekhawatiran kami akhirnya terbayar setelah hari pertama omset kami hampir 2.6 juta, hari ke-2 sekitar 1.5 dan hari ke-3 sekitar 2.1 alhamdulillah bisa buat belanja lagi...
Happy ending..?Ternyata belum..

Allah masih ingin menguji kami, disaat kami sedang order dagangan sebesar 20 juta dan siap dikirim seminggu lagi dari bandung tiba2 cobaan datang.Sang investor kami yang juga reseller tersebut ”Mungkin” mendapat masukan dari atau mendapat pengaruh yang membuatnya berbalik dari komitment awalnya.

Atas dibukanya toko kami yang awalnya dia sangat mendukung sekarang berbalik dan merasa dirugikan. Toko kami akan mematikan tokonya,mungkin itulah yang ada di benaknya.
Oya awalnya kami sudah menerangkan ke investor tersebut bahwa jangan takut toko dia tersaingi dengan toko kami yang baru, karena toko besar kami hanyalah simbol bahwa kami bener2 eksis di kota kami, dan fokus utama toko kami hanya eceran,dan harga akan kami buat lebih tinggi dari harga di reseller tersebut dan seandainya dengan kehadiran toko kami kok dia mengalami kerugian atau omset tidak mencapai target maka kami sepakat akan membagi sebagaian profit ke dia diluar hasil investiasi-nya (apa nggak enak...?)

Tapi rupanya apapun keterangan kami tidak sedikitpun dia dengar bahkan dia mengultimatum agar besok Jum’at 15/9/2006 kami harus mengembalikan semua investasinya sebesar 13juta, ditambah lagi dia sudah terlanjur membuka toko maka kami harus mengganti biaya dekorasi sebesar 1.8 jadi total 14.8 juta.

Dik Obi, direktur toko kami dikampung hanya termangu mendengar ultimatum itu, karena janji kami yang bener2 tulus tidak sedikitpun didengar dan yang lebih menyedihkan karena sang investor itu adalah temen akrab Obi sendiri.semenjak di SMP dahulu.

Tapi dengan tabah ultimatum itu di setujui meskipun uang kas kami saat itu hanya ada 5juta-an, sedangkan yang harus kami penuhi 14.8 juta.

Malamnya hal itu kami bahas dan kami bener2 mentok bingung mau cari pinjaman kemana dan akhirnya disepakati saya telepon ke saudara2 pinjem 1-2 juta ke beberapa saudara kami yang terus terang juga membuat kami kasihan krn mereka juga kesulitan keuangan,dan sisanya kami gantungkan dari omset sehari besok, dan kalo tidak dapat terpaksa saya akan mencairkan kartu kredit saya....ya Allah..niat kami untuk membangun ekonomi yang ideal menurut syariah ternyata tetap ada yang menentang dan itu ternyata dari sesama kami sendiri..tapi saya yakin dibalik ini pasti ada proses pembelajaran...

Dan Subhanallah...setelah kami diskusi panjang lebar lewat telepon mencari alternatif sumber dana yang selesai pembicaraan jam 11 malam ternyata miracle itu bener2 muncul.
Tepat jam 12 malam..! ada pelanggan datang di Banjarnegara dan belanja 8 juta..! Mahluk haluskah..? mimpikah..? ternyata NYATA..!

Ada pelanggan kami dari kampung jauh yang sedang membangun toko dan mumpung lewat depan rumah kontrakan adik saya. Mereka baru pulang dari perjalanan dari luar kota, dan mereka mampir dan rencana akan pulang subuh sambil bawa dagangan agar pagi2 sekali grand opening tokonya terlaksana....AllahuAkbar...itulah bener2 misterinya pedagang...kita bener2 dibuat selalu dekat dengan Allah waktu demi waktu...

Dan diluar dugaan juga paginya, jumat sebelum jam 10 omset istri saya sudah mencapai 2 juta, sehingga pagi2 saja sudah ada 5juta+8juta+2juta alias 15 juta...akhirnya kami bebas dari rasa dipermalukan...oleh sang investor yang berubah haluan tersebut.

Tepat jam 11 siang disaat investor tersebut datang uang 14.8 bisa kami berikan utuh dan tersenyum puas ....kami sama sekali tidak benci atau marah ke dia tapi malah justru merasa kasihan mungkin dihatinya masih terbersit rasa tidak percaya akan komitment kami..memang pemikiran yang ”out of the box” kadang sulit sekali difahami oleh mereka yang masih ”think in the box”.

Suatu saat pasti beliau faham....dan kami komitment sedikitpun tidak menaruh rasa marah karena itu tiada lain hanya salah satu ujian di dari Allah di Kampus kami.
Sudah selesai dan happy ending..?Rupanya belum….
Hari Sabtunya sang investor datang lagi dengan bawaan sekarung dagangan yang pernah kami supplai…

”Saya akan mengembalikan semua dagangan ini denga nilai sekitar 8 juta rupiah, dan Saya juga menuntut agar uang sewa toko yang dia sewa sebesar 1.5juta setahun dikembalikan juga”…Masya Allah….Sang investor datang bersama ayahandanya dan sang ayah sebenernya sudah menasehati agar jangan sampai setega itu kepada kami karena kami juga tidak pernah memaksa untuk berbelanja ditempat kami…namun shohib ini keukeuh dan besok jam 16.00 harus sudah ada uang cash sebesar itu.

Lagi2 adikku mengangguk…ah ada Allah ini…dan sungguh diluar dugaan keesokan harinya sebelum jam 16.00 kami sudah bisa melunasi kembali semuanya, bahkan adikku meminta agar kalo ada yang akan dikembalikan lagi agar secepatnya dibawa sekalian karena kami memang kekurangan barang…saya tidak tahu bagaimana reaksi beliau namun kami bener2 tidak membencinya..dia hanya tidak faham…kata saya dan Yoyok adik saya kepada team2 kami…

Belakangan barang2 yang dia kembalikan ternyata tidak sampai seminggu habis bahkan dengan harga eceran di toko kami yang baru tersebut.Bahkan pada saat kami kebingungan lagi cari uang 20juta untuk membayar dagangan yang siap dikirim dari bandung ternyata ada investor baru datang dan mengantarkan sendiri uangnya sebesar angka tersebut…

Anda yang membaca kisah ini mungkin banyak yang tidak percaya ..saya tidak heran, karena saya sendiripun kadang tidak percaya dengan apa yang kami alami..tapi bener2 kekuatan doa2 dari Ibu kami,team kami dan doa2 restu dari P.Haji,P.Amri dan doa2 dari anda jugalah yang turut meluruhkan belas kasihan Allah kepada kami.

Kenapa toko kami yang ke-4 itu cepat booming..? secara fisik kami melakukan aktivitas2 yang selama ini mungkin tidak disadari oleh para pedagang.Kami melakukan hal2 kecil yang sebenernya oleh orang awam termasuk ”Not Urgent not Important”

Yakni kami 3 hari sebelum buka memasang spanduk2 di 4 jalan utama pintu masuk kota kami, selain itu kami memajang foto2 sang direktur Obi dengan Mbak Astri Ivo, dan kami juga sudah melaunching iklan radio yang ada suara Astri Ivo-nya.

Bunyinya ”Assalamualaikum, Hallo, saya Astri Ivo, koleksi kerudung dan busana saya hanya ada di Almasyhur Distro Wonosobo dan Banjarnegara”

Mungkin orang2 penasaran dengan iklan itu dan setelah datang ketempat kami ternyata fotonya bener2 ada...Alhamdulillah, sampai saat kami tulis ini, omset toko ke-4 kami tersebut hanya sekali mendapat omset dibawah 1 juta, yakni sebesar 917ribu....cukup besar ya, namun anda jangan menyangka kami sudah banyak uang,karena omset2 yang kami puter tesebut mayoritas adalah uangnya para investor...

Mohon jangan anggap cerita saya ini sebagai ajang pameran sukses, karena saya berniat sering cerita secara detail agar anda yang sudah mulai usaha dan belum berhasil atau anda yang baru akan memulai menjadi berbesar hati.

Ingat, sayapun masih hijau dalam berbisnis, semua baru berjalan 4 bulan 6 hari.Kalau anda menganggap kami berhasil foto copy lah kami atau jadikan inspirasi dan kalau anda kelak melihat kami kurang berhasil maka jadikan pengalaman kami ini sebagai referensi agar anda bisa banyak belajar dari yang sudah memulai dan andalah yang lebih berhasil.

Tapi ingat jangan hanya pengamat saja...nanti kalau kami bener2 sudah berhasil anda akan menyesal karena sudah tertinggal jauh dari kami..anda masih punya kesempatan untuk berlari mengejar dan mendahului kami, karena kita punya karunia yang sama dari Allah..kita sama2 punya waktu 24jam, kita sama2 utuh secara fisik, dan kita sama2 punya akal, dan untuk yang terakhir ini, saya yakin banyak dari anda2 yang lebih cerdas namun belum berani bertindak saja, dan itu tiada lain justru kadang kecerdasan kita yang menghambat untuk berani bertindak...Saat ini dunia usaha banyak dikuasai oleh mereka yang tidak cerdas bahkan miskin hati nurani.

Sudah saat-nya-lah anda yang pinter2 yang sekarang tersembunyi di balik meja2 komputer dan meja2 kantor untuk segera turut membangun perkonomian kita sebagai pemain utama, bukan pemain figuran atau malah pembantu dari pemain figuran...

Diluar sana banyak orang yang menanti uluran tangan anda hanya untuk bisa menyambung hidup.Bisa Atau Tidak Bisa Tiada Lain Hanyalah Keyakinan Anda Saja.

Salam Dahsyat & Super Fuuntastic..
Hadi Kuntoro
http://www.hadikuntoro.blogspot.com/

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanalloh,
Saya gak bisa harus nulis apa tentang kesuksesan guru yang satu ini selain mengucap puji dan sykur atas nikmat alloh, melihat Bagaimana tangan Alloh bekerja terhadap beliau, kira2 amalan apa yaa pak yang telah bapak lakukan sehingga senantiasa dalam lindungan dan ridho NYA, boleh doong di share ilmunya

Ahmad Fahmi mengatakan...

Allah Maha Besar,
Hati saya sangat tersentuh dengan cerita sukses pak Hadi. Memang mengenai lingkup Allah ini adalah urusan Otak Kanan, tidak bisa dicerna dengan pikiran tapi dengan hati dan rasa serta iman. Saya juga masih karyawan yg ingin jadi pengusaha tapi belum ada keberanian. Mudah2an dengan membaca cerita ini timbul keberanian kami sekeluarga untuk memulai seperti Pak hadi. BTW Toko yg di Bekasi alamatnya dimana pak? Saya di Cikarang.

Fahmi